otak tak terfokus pada satu faktor yang mengikat maka lebih baik mencampurkannya

animasi bergerak gif

Rabu, 25 Februari 2015

Pasar Penyihir

Bak negeri dongeng pasar ini akan menyuguhkan anda benda-benda yang berhubungan dengan sihir-menyihir.Anda akan terbawa suasana dan merasa benar-benar ada di negeri sihir


Berlokasi 3650 meter dari permukaan laut, La Paz, Bolivia, menjadi salah satu kota tertinggi di dunia yang berada di atas permukaan laut.

Di Cerro Cumbre adalah salah satu contoh dari sebuah ritual pembersihan gunung yang dianggap sebagai tanah suci oleh penduduk La Paz.

Seperti yang dilakukan oleh Margarita Quispe Acho, seorang praktisi penyihir terkenal di La Paz, yang memimpin prosesi upacara ritual tersebut. Lewat doa dan persembahan berupa janin llama yang dibakar. Acho meminta Pachamama, Tuhan yang dianggap oleh penduduk Bolivia sebagai ibu bumi, yang dapat memberikan kesehatan, kebahagiaan dan kekayaan.

Misteri
Acho dan para penyihir lainnya seperti seorang penyembuh, astronom, pembaca masa depan dan dukun, melakukan praktek praktek ritual di Calle Linares, sebuah jalanan batu di bagian kota tua dari La Paz, dan dikenal selama beberapa generasi dengan sebutan "the Mercado de las Brujas" atau pasar penyihir.

"Mantra-mantra ini berhasil bekerja dengan baik. Ada peningkatan bisnis dalam 10 tahun terakhir ini", kata Acho yang merupakan generasi ketiga dikeluarganya yang meneruskan sebuah toko di Calle Linares, La Tienda de Chifleria de Margarita, dimana dia menjual ratusan benda-benda ghaib.

Setiap harinya, penduduk Bolivia dan kelompok pengunjung yang datang ke pasar penyihir selalu memenuhi jalanan. Mereka akan disambut oleh para penyihir yang tersenyum sambil mengenakan pakaian warna-warni dengan topinya yang unik, khas pakaian para wanita Bolivia, ditemani oleh anak perempuan mereka dan keluarganya.

Misteri
Image: (AP Photo/Dado Galdieri)
Toko Goya di Calle Jimenez dapat melakukan ramalan dengan membaca daun kelapa, disini juga menjual berbagai macam jimat seperti jimat katak, bulu burung hantu, jimat batu, lilin, dan sabun penyihir.

Ada juga botol minuman tua yang berisi ramuan dari tumbuhan obat yang telah direbus dan dicampur dengan anggota tubuh binatang seperti kepala boa. Tentu saja yang paling sering dibeli adalah herbal dari Brazil dan peru yang berkhasiat untuk meningkatkan kualitas seksualitas.

Salah seorang peramal terkenal di daerah Calle Sagarnaga, Pedro Victor Luina Castro, setiap harinya selalu dikunjungi wisatawan yang ingin diramal menggunakan daun kelapa. Dia adalah presiden dari sebuah grup yang beranggotakan 32 peramal terkenal, yang disebut Kallawayas, yang jasanya seringkali dipakai oleh para pengunjung baik lokal maupun mancanegara.

Misteri
"Banyak orang-orang yang datang pada kami dengan masalah mereka. Minggu lalu ada pria yang minta tolong untuk menyembuhkan kanker yang ada di perut. Namun daun kelapa mengatakan tidak, jadi saya harus mengatakan apa adanya", jelas Castro, yang menceritakan bahwa itu bagian yang sulit dalam pekerjaannya.

Yang cukup unik adalah setiap pemilik ilmu hitam dan ilmu putih di tempat ini dapat hidup berdampingan. Dengan cara pandang yang jauh lebih modern, mereka tidak mempermasalahkan ilmu yang dimiliki masing-masing.

Tujuan mereka adalah sedapat mungkin untuk mampu mengikuti perkembangan zaman, dimana ekonomi menjadi pusat dari tujuan mereka. Hal ini berbeda dengan pola pikir serta pandangan generasi-generasi jauh sebelum mereka saat ini.

Misteri
"Biasanya yang datang ke pasar penyihir ini adalah pelanggan yang minta disembuhkan dan memiliki masalah spiritual. Saya mendapat banyak uang dari menjual bahan sebagai cinderamata. Namun saya merasa ada yang hilang dengan menjadi penyihir pada masa kini", ungkap Acho.

Bagaimanapun juga, pasar penyihir di La Paz, Bolivia, tetap menjadi magnet dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang sengaja datang bukan hanya sekedar mencari solusi dari persoalan hidup mereka, namun juga sebagai tempat untuk memburu berbagai macam cinderamata dalam dunia sihir.

copyright by: http://www.avanoustic.com/2014/08/sebuah-potret-kisah-pasar-penyihir-di-la-paz.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Blend Thinker. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger